Cara Menghitung Minyak Di Kapal Tanker oleh Marine Surveyor
Bertemu kembali dengan tutorial di Blog Marine Surveyor Indonesia, kali ini kita membicarakan bagaimana Cara Menghitung Minyak Di Kapal Tanker oleh Marine Surveyor Indonesia, jelasnya penulis akan membagi bagaimana tata cara perhitungan muatan minyak diatas kapal tanker. Sebelum memasuki lebih mendalam, mari kita mengenal sedikit apa itu Kapal Tanker Minyak, kapal tanker jenis ini dimodifikasi untuk bisa mengangkut muatan cair secara curah, dimana dalam sejarahnya muatan minyak/ muatan cair diangkut oleh kapal barang dengan mengemas muatan cair tersebut kedalam barrel (drum kayu) sebelum kapal tanker tercipta.
Bertemu kembali dengan tutorial di Blog Marine Surveyor Indonesia, kali ini kita membicarakan bagaimana Cara Menghitung Minyak Di Kapal Tanker oleh Marine Surveyor Indonesia, jelasnya penulis akan membagi bagaimana tata cara perhitungan muatan minyak diatas kapal tanker. Sebelum memasuki lebih mendalam, mari kita mengenal sedikit apa itu Kapal Tanker Minyak, kapal tanker jenis ini dimodifikasi untuk bisa mengangkut muatan cair secara curah, dimana dalam sejarahnya muatan minyak/ muatan cair diangkut oleh kapal barang dengan mengemas muatan cair tersebut kedalam barrel (drum kayu) sebelum kapal tanker tercipta.
Contoh dari Jenis Oil Tanker
Klik disini!, bila anda ingin melihat beberapa contoh.
Karena dalam halaman ini kita tidak mengulas mengenai sejarahnya, mari kita langsung saja pada bagian pembahasan tata cara perhitungan muatan miyak diatas kapal tanker, Belajar Menghitung Minyak di Kapal Tanker Raksasa,
Agar anda memahami bagaimana bentuk dasar Tanki yang berada diatas
Kapal Tanker, yang jelas Tanki yang diatas Kapal Oil Tanker tidaklah
seperti yang anda bayangkan bulat sama dengan tanki yang berada
didarat/ diterminal minyak penampungan yang anda temui. Bentuk dasar
tanki untuk Kapal Oil Tanker yaitu berupa persegi panjang atau kubus,
demikian gambaran tanki yang diatas kapal.
(Gambar 1.a) |
Tahapan dalam perhitungan muatan minyak/ oil product, yaitu;
a) Check Data, Table dan Tank Koreksi serta Alat Ukur.
b) Ullaging/ Sounding dan Sampling Cargo.
c) Cargo calculation.
Tahap a
Pengecekan
Data, Table dan Koreksi yang berhubungan dengan tanki beserta alat
ukur/ullagging device. Pada tahapan ini bertujuan agar kita sebagai
cargo surveyor mengetahui berapa nilai koreksi yang ada digunakan dalam
perhitungan muatan, dikarenakan tiap-tiap tanki memiliki karakter
tersendiri sehingga berbeda nilai koreksinya begitu juga dengan alat
ukur yang akan digunakan perlu kita ketahui berapa besar nilai koreksi
pengurangan/penambahan dalam perhitungan.
Beberapa koreksi yang akan anda temui dalam perhitungan muatan minyak, yaitu;
1. Koreksi dari Tanki
a) Koreksi Trim
b) Koreksi List
2. Koreksi Peralatan dari Ullaging/ Sounding Device
a) Koreksi Ketinggian terhadap Main Deck/ Zero Point
3. Koreksi dari Muatan itu sendiri
a) Koreksi Temperature (Berpengaruh terhadap Volume)
b) Koreksi Density (Berpengaruh terhadap Weight)
Penjelasan
1
a) Koreksi Trim dan b) Koreksi List, koreksi ini akan muncul/ ada
apabila kondisi kapal terdapat trim dan list/ miring sehingga muatan
cair dalam tanki yang seharusnya berbentuk kubus maupun persegi panjang
akan tetapi membentuk bangun persegi yang kurang beraturan atau
trapesium dimana juga terdapat permukaan bebas muatan tersebut.
(Gambar 1.b) |
(Gambar 1.c) |
2
a) Koreksi Ketinggian Alat Ukur terhadap Main Deck/ Top Tank guna
menentukan Zero Point sebagai titik awal nol permulaan untuk pembacaan
Ullage/ Sounding didalam tanki muatan. Data Koreksi serta referensi
ketinggian pipa koneksi dan alat ukur terhadap main deck, bahkan
referensi kedalaman tanki terlampir dalam Ullage/ Sounding Tank Table.
3
a) Koreksi Temperature, koreksi ini untuk mengetahui pengaruh
perubahan suhu muatan yang menjadikan volume muatan berubah dari nilai
volume standar suhu yang sudah ditentukan. Semakin turun suhu muatan
tersebut maka volume muatan mengecil begitu juga sebaliknya.
3
b) Koreksi Density (Specific Gravity)/ Kekentalan, koreksi ini ada
hubungannya dengan koreksi perubahan suhu dari standar yang sudah
ditentukan. Dengan pengambilan sample untuk pengukuran suhu serta
density, maka kita dapatkan nilai observasi, perubahan density dari
standar ukurnya maka berpengaruh pada nilai bobot muatan yang dimuat.
Maka kita dapatkan koreksi density dengan table standar ukur yang
terdapat referensi berdasarkan perubahan density dan suhu muatan
tersebut. Tabel Standar Ukur yang berlaku yang sering disebut adalah
ASTM Petroleum Measurement Table.
Dari keseluruhan Koreksi 3a (Temperature) dan 3b (Density) diatas, kita bawa acuan Standar Volume perhitungan dengan suhu standar hitung 15 derajat celcius dan kita sepadankan pada suhu 60 derajat farenheit. Sehingga dalam laporan volume dalam satuan US Barrel.
Dari keseluruhan Koreksi 3a (Temperature) dan 3b (Density) diatas, kita bawa acuan Standar Volume perhitungan dengan suhu standar hitung 15 derajat celcius dan kita sepadankan pada suhu 60 derajat farenheit. Sehingga dalam laporan volume dalam satuan US Barrel.
Penggunaan
Tabel ASTM untuk Petroleum Product dimana dalam tabel tersebut
dijadikan standar ukur untuk semua varian Petroleum Product. Dalam
tabel tersebut terdapat nilai untuk Koreksi Volume (Volume Correction
Factor/ VCF) dan Koreksi Berat (Weight Correction Factor/ WCF) guna
konversi masing-masing muatan minyak apabila terjadi perbedaan
temperature serta density muatan pada saat termuat diatas kapal.
Tahapan b
Ullaging atau Sounding
Merupakan cara mengetahui volume muatan dalam tanki dengan teknik pengukuran yang telah ditetapkan, dimana di atas kapal selalu di sediakan dua alat ukur serta dua tabel ukur, tabel tersebut yaitu Tabel Ullage dan Tabel Sounding.
Merupakan cara mengetahui volume muatan dalam tanki dengan teknik pengukuran yang telah ditetapkan, dimana di atas kapal selalu di sediakan dua alat ukur serta dua tabel ukur, tabel tersebut yaitu Tabel Ullage dan Tabel Sounding.
Untuk memudahkan anda memahami gambaran tentang perbedaan Ullage dan Sounding, perhatikan penjelasan gambar dibawah ini.
(Gambar 1.d) |
ULLAGE : pengukuran volume tanki dengan mengukur jarak antara permukaan muatan dengan top tank, dari referensi jarak tersebut di tabel kan dengan tabel ullage.
SOUNDING/ INNAGE : pengukuran volume tanki dengan mengukur kedalaman atau jarak antara dasar tanki hingga permukaan muatan.
Sekarang ini banyak kapal tanker menggunakan alat ukur/ measurement device yang lebih baik dan effisien daripada menggunakan alat jenis sounding tape karena alat sounding tape tidak memiliki sensor untuk mengukur temperatur muatan dalam tanki. Sehingga alat yang lebih baik dalam penggunaannya yaitu UTI (Ullange Temperature and Interface). Alat UTI ini mampu membaca temperatur muatan, membaca ullage permukaan muatan/ oil, membaca permukaan air (Pembacaan antara Minyak dengan Air dibedakan dengan jenis suara yang dihasilkan).
Berikut adalah contoh UTI dan penerapan diatas Tanki;
(Gambar 1.e) |
Salah satu contoh UTI.
Untuk mengetahui lebih mengenai UTI dan Sampling Device. Klik disini!
(Gambar 1.f) |
Contoh penerapan UTI diatas Tanki.
Sampling/ Pengambilan Contoh Muatan
Pengambilan
sample/ contoh muatan bertujuan untuk mengukur nilai perubahan
temperatur dan density muatan, karena perubahan tersebut sangat
berpengaruh pada quantity muatan. Dari observasi ini maka kita bisa
mendapatkan nilai koreksi untuk perubahan tersebut dari standar ukur
yang sudah ditentukan.
Adapun jenis pengambilan sample;
- Sample 1st Foot (Ketika dalam tank mulai termuat 1 kaki)
- Sample Manifold (Ketika mulai muat)
- Sample dari dalam Tank (Kedalaman 75%, 50% dan 25%)
Cara pengambilan sample ada dua jenis
1. Opening System/ Terbuka
Pada system ini pengambilan secara terbuka saat mengambil sample,
sehingga dengan membuka manhole/ tank dome untuk mengambil sample
muatan. System ini perlu perhatian penuh tertama untuk menghindari
resiko kebakaran serta resiko terhirup vapour/ gas dari muatan
tersebut. Maka perlu dipersiapkan peralatan pemadam kebakaran dan alat
keselamatan.
Contoh alat untuk pengambilan sample secara terbuka.
(Gambar 1.g) |
2. Closed System/ Tertutup
Pada system ini pengambilan secara tertutup menggunakan peralatan
sampling yang disahkan/ diijinkan untuk digunakan. Hal ini untuk
menghindari resiko bahaya kebakaran dan resiko terhadap[ kesehatan.
Contoh alat untuk pengambilan sample secara tertutup
(Gambar 1.h) |
Dari
semua peralatan system terbuka maupun tertutup tersebut menggunakan
material Non Spark, guna menghindari adanya percikan api bila alat
tersebut masuk kedalam tank.
Pada bagian ini (Sampling), penulis hanya membahas inti dari tujuan dan cara pengambilan sample muatan, dimana hanya untuk perhitungan muatan.
Tahap cTahap Cargo Calculation/ Perhitungan Muatan ini setelah kita melewati tahapan a dan b, dimana informasi Tank Ullage/ Sounding telah kita tabelkan untuk mendapatkan volume muatan dan pengambilan sample untuk mendapatkan temperature dan density (SG/ Specific Gravity). Perlu diperhatikan dan dicatat akan kondisi heel/ list dan trim kapal (draft kapal), catat hasil ulllage masing-masing tanki yang diukur serta mendeteksi akan adanya air dalam tanki muatan.
Setelah itu kita memasuki tahap perhitungan muatan dengan mempersiapkan tabel ASTM untuk perhitungan, adapun beberapa formula dasar untuk dijadikan formula perhitungan muatan, sebagai berikut;
1. Hitunglah Nett Volume Observe;
Dengan melakukan ullage tanki muatan disertai deteksi akan adanya air dalam tanki, bila diketehui adanya air dalam tanki maka anda perlu mengurangi volume ukur muatan dengan volume air yang terdapat dalam tanki, dengan rumus;
Nett Volume Obs = Gross Vol Obs - Free Water Vol
2. Hitunglah Volume dalam KL (Kilo Liter)
Setelah
anda mengambil sample untuk pengukuran temperature dan density, dimana
alat pengukur density miyak (Hydrometer) telah dibuat dengan density
standar ukur yang telah diuji dalam kondisi suhu standar 15°C
(dalam udara). Tabelkan hasil pengukuran suhu dan density dari sample
untuk mendapatkan VCF (Volume Correction Factor) dalam Tabel 54 ASTM.
Nett KL 15°C = KL Obs x ASTM Tab 54
atau
Nett KL 15°C = KL Obs x VCF tab 54
3.Hitunglah Volume dalam Barrel
Perhitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui volume dalam satuan barrel apabila suhu observe dari celcius dirubah kedalam farenheit. Adapu rumus yang digunakan sebagai berikut;
Barrel 60°F = Nett KL 15°C x ASTM Tab 52
atau
Barrel 60°F = Nett KL 15°C x VCF tab 52
4. Hitunglah Berat Muatan dalam satuan Long Ton (LT) dan Metric Ton (MT)
Pada bagian ini kita gunakan nilai WCF (Weight Correction Factor)didapatkan dari ASTM Tab 56 & 57 untuk perkalian mendapatkan nilai berat sesuai satuan yang diinginkan. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut;
atau
Barrel 60°F = Nett KL 15°C x VCF tab 52
4. Hitunglah Berat Muatan dalam satuan Long Ton (LT) dan Metric Ton (MT)
Pada bagian ini kita gunakan nilai WCF (Weight Correction Factor)didapatkan dari ASTM Tab 56 & 57 untuk perkalian mendapatkan nilai berat sesuai satuan yang diinginkan. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut;
Jika satuan Long Ton
L/T (Long Ton) = Net KL 15°C x ASTM Tab 57
atau
L/T (Long Ton) = Net KL 15°C x WCF tab 57
atau
L/T (Long Ton) = Net KL 15°C x WCF tab 57
Jika satuan Metric Ton
M/T (Metric Ton) = Net KL 15°C x WCF tab 56
atau
M/T (Metric Ton) = Long Ton x 1.01605
atau
M/T (Metric Ton) = Long Ton x 1.01605
Keterangan Penggunaan ASTM Table berdasarkan golongan muatan dengan beberapa konversinya, Table ASTM ini tidak berlaku untuk muatan kimia.
Series I - TABLE 5 & 6 - FOR API, OF, 60OF
| ||
Volume I:
|
Generalized Crude Oils (Tables 5A & 6A)
| |
Volume II:
|
Generalized Products (Tables 5B and 6B)
| |
Volume III:
|
Individual and Special Applications (Table 6C)
| |
Series II - TABLE 23 & 24 - FOR RELATIVE DENSITY, oF, 60oF
| ||
Volume IV:
|
Generalized Crude Oils (Tables 23A & 24A)
| |
Volume V:
|
Generalized Products (Tables 23B and 24B)
| |
Volume VI:
|
Individual and Special Applications (Table 24C)
| |
Series III - TABLE 53 & 54 - FOR KG/cm3 DENSITY, oC, 15oC
| ||
Volume VII:
|
Generalized Crude Oils (Tables 53A & 54A)
| |
Volume VIII:
|
Generalized Products (Tables 53B and 54B)
| |
Volume IX:
|
Individual and Special Applications (Table 54C)
| |
Volume X:
|
Background, Documentation, Program Listings
| |
Volume XI / XII - ASTM D 1250-80 - API standard 2540 and IP Designation 200 apply
| ||
Volume XI - ENTRY WITH API GRAVITY
| ||
Table 1
|
Interrelation of Units of Measurement
| |
Table 2
|
Temperature Conversions
| |
Table 3
|
API Gravity at 60oF to Relative Density 60/60oF and to Density at 15oC
| |
Table 4
|
U.S. Gallons at 60F and Barrels at 60F to Litres at 15C against API Gravity at 60F
| |
Table 8
|
Pounds per US Gallon at 60F and US Gallons at 60F per pound against API Gravity at 60F
| |
Table 9
|
Short Tons per 1000 US Gallons at 60F and Barrel at 60F against API Gravity at 60F
| |
Table 10
|
US Gallons at 60F and Barrels at 60F per Short Ton against API Gravity at 60F
| |
Table 11
|
Long Tons per 1000 US Gallons at 60F and per Barrel at 60F against API Gravity at 60F
| |
Table 12
|
US Gallons at 60F and Barrels at 60F per Long Ton against API Gravity at 60F
| |
Table 13
|
Metric Tons per 1000 US Gallons at 60F and per Barrel at 60F against API Gravity at 60F
| |
Table 14
|
Cubic Metres at 15C per Short Ton and per Long Ton against API Gravity at 60F
| |
Volume XII - ENTRY WITH RELATIVE DENSITY
| ||
Table 21
|
Relative Density 60/60oF to API Gravity at 60oF and to Density at 15oC
| |
Table 22
|
US Gallons at 60F to Litres at 15C and Barrels at 60F to Cubic Metres at 15C
| |
Table 26
|
Pounds per US Gallon at 60F and US Gallons at 60F per Pound against Relative Density 60/60F
| |
Table 27
|
Short Tons per 1000 US Gallons at 60F and per Barrel at 60F against Relative Density 60/60F
| |
Table 28
|
US Gallons at 60F and Barrels at 60F per Short Ton against Relative Density 60/60F
| |
Table 29
|
Long Tons per 1000 US Gallons at 60F and per Barrel at 60F against Relative Density 60/60F
| |
Table 30
|
US Gallons at 60F and Barrels At 60F per Long Ton against Relative Density 60/60F
| |
Table 31
|
Cubic Metres at 15C per Short Ton and per Long Ton against Relative Density 60/60F
| |
Table 33
|
Specific Gravity Reduction to 60F for Liquefied Petroleum Gases and Natural Gasoline
| |
Table 34
|
Reduction of Volume to 60F against Specific Gravity 60/60F for Liquefied Petroleum Gases
| |
Table 51
|
Density at 15C to Relative Density 60/60F and to API Gravity at 60F
| |
Table 52
|
Barrels at 60F to Cubic Metres at 15C and Cubic Metres at 15C to Barrels at 60F
| |
Table 56
|
Kilograms per Litre at 15C and Litres at 15C per Metric Ton against Density at 15C
| |
Table 57
|
Short Tons and Long Tons per 1000 Litres at 15C against Density at 15C
| |
Table 58
|
US Gallons and Barrels per Metric Ton against Density at 15C
| |
Volume XIII:
|
LUBRICATING OILS, TABLES 5D & 6D
| |
Volume XIV:
|
LUBRICATING OILS, TABLES 53D & 54D
| |
Please
remember that normally the density or API is provided by the terminal
or surveyor in the load ports and what is used will be dependent on the
region / port of loading. For example in USA / Canada, Persian Gulf,
API usage is prevalent, while entire of Europe and Asia uses Density at
15C. However please ascertain, if Density at 15C is provided, whether
it is in air or in vacuum. This is very important when finding out from
Table 54, since the density provided there is in Air and hence same
must be used. (Density at 15C in Air = Density at 15C in Vacuum -
0.0011
|
Setelah
anda memahami rumus perhitungan serta memahami penggunaan ASTM Table
sesuai muatannya, maka akan lebih mudah lagi bagi anda untuk memasuki
tahapan yang dinantikan dalam perhitungan muatan diatas kapal oil
tanker.
Contoh Perhitungan 1 Tanki;
Tanki
1P dimuati Premium, dilakukan ullaging 1.02m, Kondisi kapal Nil List
dan Even Keel. Setelah ditabelkan volume didapatkan 1035 m3 dan
diadakan observasi sample muatan dalam tanki, didapatkan;
Obs Temperature : 28 °C
Obs Density : 0.779 Kg/m3
Maka berapa MT, LT, Barrel muatan dalam Tanki 1P sesuai standart perhitungan ASTM?
Diketahui
Obs Temp : 28 °C Ullage : 1.02 mtrObs Density : 0.779 Kg/m3 Vol/ Obs KL : 1035
VCF tab 54B : 0.9862 WCF tab 57 : 0.7656
VCF tab 52 : 6.293 WCF tab 56 : 0.7779
Nett KL 15°C = KL Obs x VCF Tab 54
= 1035 x 0.9862
= 1020.717 KL
Barrel 60°F = Nett KL 15°C x VCF Tab 52
= 1020.717 x 6.293
= 6423.372 Barrel
= 1020.717 x 0.7656
= 781.461 LT
M/T (Metric Ton) = Net KL 15°C x WCF tab 56
= 1020.717 x 0.7779
= 794.016 MT
atau
M/T (Metric Ton) = Long Ton x 1.01605
= 781.461 x 1.01605
= 794.003 MT
Contoh Perhitungan Beberapa Tanki diatas kapal;
Penulis coba hadirkan beberapa contoh perhitungan muatan Gasoline diatas kapal, dimana perhitungan dengan menggunakan 2 (dua) tabel yang berbeda yaitu tabel T54B dan T6A. Pada akhir perhitungan memiliki hasil yang sama persis hanya berbeda kecil beberapa point saja.
-Untuk sample dengan T54B, silahkan unduh dengan klik disini
-Untuk sample dengan T6A, silahkan unduh dengan klik disini
Bagi Anda yang ingin memiliki ASTM Table:
1. ASTM Table versi Excel
2. ASTM Table versi Software
3. ASTM Tabel Digital, anda dapat memesannya disini http://calculationpetroleum.blogspot.com/ hanya dengan biaya Rp. 285 ribu saja
Untuk mendapatkan ASTM tersebut diatas;
Kami akan kirimkan file ASTM tersebut diatas melalui email Anda, setelah Anda transfer dana donation senilai tersebut diatas
Kirimkan tandabukti transfer melalui email, setelah itu saya check dan segera dikirim filenya. Jangan
merasa keberatan atas Nilai Donasi diatas, tetapi mengertilah akan
betapa berharganya nilai informasi diatas yang telah penulis berikan
untuk anda, tentang Belajar Menghitung Minyak di Kapal Tanker, semoga berguna !sumber : http://kapal-pelaut-surveyor.blogspot.com/2012/11/belajar-menghitung-minyak-di-kapal.html
0 Response to "Cara Menghitung Minyak Di Kapal Tanker oleh Marine Surveyor"
Posting Komentar